ABSTRAKSI
Kegiatan Projek Kearifan Lokal Kelompok 15 (LIBELS) Kelas 10.5 SMA Negeri 1 KOTA SUKABUMI Tahun 2022 Bagian 1 (Bersambung)Kriya Bambu Sukabumi. Studi Kasus Galeri Kerjinan Bambu PD Barokah Baros dan Sentra Kriya Bambu Kampung Cibiri, Cicantayan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seni adalah masalah budaya atau budi daya
manusia mencari makna baru yang mempunyai nilai keindahan berguna bagi
kehidupan. Seni memang ungkapan pribadi, tetapi sebagai pengetahuan, seni baru
dikatakan bernilai bila maknanya dapat dinikmati oleh orang lain atau
masyarakat luas.
Seni kriya asal muasalnya adalah craft
atau handycraft yang berarti keahlian, keprigelan. Sedangkan orangnya disebut
craftman yaitu ahli atau tukang atau seniman yang mempunyai keterampilan
teknik. Pengertian craft identik kegiatan yang dilakukan dengan rajin atau
tekun tanpa mempermasalahkan bahwa karya-karya yang dihasilkannya menyertakan
keindahan atau nilai estetis atau tidak. Pada awalnya hasil-hasil seni kriya
diidentikkan dengan kerajinan, hal ini tidak kita pungkiri bahwa seni kriya
lahir dari kerajinan,bahkan sebagai masyarakat masih memahami bahwa seni kriya
adalah seni kerajinan.
Seperti hal lainnya, fungsi seni kriya
yaitu mencukupi kebutuhan masyarakat, baik yang bersifat primer atau pokok,
maupun kebutuhan sekunder dengan cara mencukupinya dengan menyediakan sendiri,
maupun dengan mendatangkannya dari luar atau bantuan pihak lain.
Keberadaan seni kriya dimasyarakat
merupakan sesuatu yang tumbuh dan berkembang oleh kehendaknya sendiri,
dibuatnya benda-benda kriya karena untuk mencukupi kebutuhan akan peralatan.
Disisi lain para pengrajin kriya melakukan pekerjaannya untuk kelangsungan
kehidupan keluarganya, maksudnya untuk mendapatkan penghasilan utama atau
sebagai pekerjaan sampingan diluar sektor pertanian.
Dapat kita lihat bahwa Negara Indonesia memiliki
beranekaragam kebudayaan dan salah satu unsur kebudayaan di bidang kesenian
yaitu seni kerajinan. Selain kerajinan itu sendiri merupakan peninggalan dari
leluhur yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi
berikutnya agar keberadaannya tidak punah. Kerajinan merupakan salah satu hasil
budaya bangsa yang pada awalnya kerajinan timbul karena adanya dorongan dari
manusia untuk mempertahankan hidupnya.
Salah
satu cabang dari seni kerajinan atau kriya yaitu kerajinan anyaman bambu.
Kerajinan anyaman bambu merupakan salah satu karya seni asli Indonesia yang
telah dikembangkan secara turun-temurun sebagai sumber penghasilan dan
kehidupan rakyat. Akan tetapi, perkembangan dan perubahan gaya hidup masyarakat
dunia telah mengubah citra kerajinan menjadi barang eksklusif yang semakin
diminati pasar dan konsumen manca negara.
Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan
dengan rongga dan ruas dibatangnya. Bambu merupakan tumbuhan dengan pertumbuhan
yang paling cepat tumbuh. Pada saat dia masih berupa tunas, bambu dapat tumbuh
hingga 20 cm dalam sehari, tergantung pada kondisi tanah dan iklim tempat yang
ditanam. Di Indonesia bambu dapat tumbuh dimanapun dan banyak terdapat di
mana-mana.
Bambu merupakan salah satu tanaman yang
banyak manfaatnya, terlihat dari produk-produk yang dihasilkan. Bambu merupakan
kekayaan hutan bukan kayu yang merupakan bagian dari kekayaan sumber daya
hutan. Bambu dapat menjadi salah satu alternatif dalam pengurangan penggunaan
kayu di hutan yang semakin terbatas keberadaannya. Di desa-desa, pemanfaatan
bambu seringkali terlihat pada perlengkapan rumah tangga. Namun, sekarang makin
berkembang menjadi berbagai macam keperluan industri, sehingga bagi masyarakat
di pedesaan dikategorikan sebagai penunjang utama perekonomian masyarakat desa.
Di desa-desa, pemanfaatan bambu seringkali
terlihat pada perlengkapan rumah tangga. Namun, sekarang makin berkembang
menjadi berbagai macam keperluan industri, sehingga bagi masyarakat di pedesaan
dikategorikan sebagai penunjang utama perekonomian masyarakat desa.
Adapun beberapa jenis- jenis bambu tersebut
antara lain sebagai berikut: Bambu betung, bambu andong, bambu kuning, bambu
tutul, bambu hitam, bambu cendani, bambu tamiang, bambu batu, bambu cangkoreh,
bambu bali, bambu gendang, bambu tali, bambu jepang.
Kerajinan anyaman bambu merupakan industri
yang tumbuh subur di daerah pedesaan, seperti halnya di Kabupaten Sukabumi
industri anyaman ini berkembang untuk kelangsungan hidup masyarakat di pedesaan,
selain itu karena di pedesaan sangat mudah untuk mencari bahan yang berupa bambu.
Pada mulanya Masyarakat Kampung Cibiru ini mata pencahariannya sebagai petani,
adapun mereka menggunakan waktu luangnya dengan membuat kerajinan tangan dan
mengembangkan kebudayaan yang pernah ada pada saat zaman dulu yaitu membuat
kerajinan anyaman dengan menggunakan bahan yang ada di sekelilingnya yaitu
bambu.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas,maka dapat di identifikasikan masalah-masalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimana desain produk Kriya Bambu di Kampung Cibiru?
2.
Bagaimana perkembangan desain kriya bambu ?
3.
Bagaimana aplikasi ornament pada karya kriya bambu ?
4.
Bagaimana teknik pengerjaan yang digunakan pada karya Kriya Bambu di Kampung
Cibiru ?
5.
Bagaimana penerapan Prinsip-Prinsip desain dalam karya Kriya Bambu di Kampung
Cibiru ?
6.
Keunikan bentuk dan hasil karya Kriya bambu
7.
Bagaimana Sejarah Perkembangan Home Industri kriya bambu Cibiru sukabumi ?
8.
Bagaimana Desain Motif dan Bentuk Kriya
Bambu di Cibiru sukabumi
9.
Bagaimana pemasaran bambu di kampung Cibiru?
10.bagaiman
cara kita memaksimalkan pemanfaatan bambu di sekitar kita?
C.
Pembatasan Masalah
Dalam suatu
penelitian diperlukan batasan untuk mengarahkan dan menyempitkan cakupannya.
Agar masalah tidak terlalu luas, penulis membuat batasan yang dijadikan pedoman
yang mengarahkan masalah sesuai dengan tujuan penelitian. Batasan masalah dalam
penelitian ini adalah analisis karya-karya Kriya bambu di Desa Cibiru meliputi
beberapa aspek sebagai berikut:bahan baku,proses pembuatan,tenaga kerja,dan
pemasaran
Pembatasaan
Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas maka perlu dibatasi ruang
lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian yang berjudul
“Kerajinan Bambu di Desa Cibiru, Kecamatan Cicantayan”. Penelitian ini
difokuskan pada pendeskripsian jenis-jenis dan proses pembuatan seni kriya
bambu di Desa Cibiru,Kecamatan Cicantayan, Kabupaten sukabumi.
Batasan
– batasan masalah pada penelitian kali ini, sebagai berikut:
1.
Seperti apakah proses dan pemasaran pembuatan kriya Cibiru disukabumi?
2.
Bahan apa yang digunakan dalam pembuatan bambu Kriya Cibiru?
3.
Alat apa saja yang digunakan dalam pembuatan mesin bambu Kriya Cibiru?
4.
Bagaimana langkah kerja dalam pembuatan bambu Kriya Cibiru?
D.
Perumusan Masalah
Bagaimanakah
caranya melestarikan bambu agar tetap menjadi budaya dan kebutuhan sehari hari?
Perumusan
masalah merupakan “suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah.
Bagaimana: hasil karya kriya bambu di Desa
Cibiru, ditinjau dari Prinsip desain dan motif kriya bambu Cibiru
E.
Tujuan Penelitian
1.
untuk mengetahui kekuatan geser kayu mahoni dan bambu wulung
2.
untuk mengetahui kapasitas beban tarik bambu wulung
3.
untuk mengetahui kapasitas beban tarik sambungan komposit bambu wulung dan kayu
mahlni dengan perekat lem EPOXY. bambu indonesia potensinya sangat menjanjikan
untuk dimanfaatkan dengan baik. bambu merupakan tumbuhan mudah di kembangkan
dan mempunyai dau
F.
Manfaat Penelitiaan
Hasil
dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara konseptual
maupun faktuan. Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini yaitu:
Manfaat
secara konseptual
1.
Sebagai bahan informasi secara tertulis yaitu memberikan wawasan dan pengetahuan
tentang jenis-jenis produk kerajinan anyaman bambu di Desa Cibiru,Cicantayan,
Kabupaten Sukabumi.
2.
Hasil penelitian ini diharapakan dapat menambah wawasan tentang proses
pembuatan kerajinan bambu di Desa Cibiru, Cicantayan, Kabupaten sukabumi.
Manfaat
secara faktuan
1.
Bagi Peneliti
Hasil
penelitian ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan tentang Kerajinan
Anyaman Bambu di Desa Cibiru, Cicantayan, Kabupaten sukabumi serta memberikan
pengalaman baru dalam membuat karya ilmiah.
2.
Bagi Siswa
Hasil
penelitian ini diharapkan menjadi motivasi dan landasan dalam mengapresiasi dan
melestarikan kerajinan Bambu di Desa Cibiru
3.
Bagi Masyarakat
Hasil
penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat sebagai masukan dan bahan
pertimbangan dalam mengembangkan dan melestarikan Kerajinan Anyaman Bambu di
Desa Cibiru, Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Filosofis awi dalam budaya sunda
Keterikatan
dan keterkaitan antara manusia dengan alamnya telah digambarkan dalam ungkapan
titinggal karuhun Sunda, yang tertanam sejak lama. Hal itu terbukti dengan
ucapan karuhun yang tertera dalam sebuah Lontar Ciburuy ‘naskah kuno’ yang
berbunyi /... sarwo tumuwuh wong sarwo sato karuhun ikang janma siwong .../ ‘...bahwa
karuhun atau nenek moyang manusia itu adalah hewan dan tumbuhan.
Pada
mitologi maupun falsafah masyarakat Sunda, Awi berarti ilmu asal mula kehidupan
orang Sunda. Huruf A berarti ilmu, W berarti wiwitan [asal mula], dan I berarti
ingsun medal [kehidupan]. Jadi, jika didefinisikan seluruhnya menjadi ilmu asal
mula kehidupan Orang Sunda.
Gambaran
bagaimana kehebatan awi (bahasa : Sunda) atau bambu (bahasa : Indonesia) mampu
mempersatukan seluruh manusia tanpa melihat latar belakang, dari mana asal, agama
yang dianutnya, warna kulit, politik yang dipahaminya, sehingga bambu menjadi
alat pemersatu yang cukup Tangguh.
B.
Hasil observasi lapangan
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
B.
Saran
LAMPIRAN-LAMPIRAN